Selasa, November 12, 2013

Accounting, I'm in love

hai reader, jadi begini awalnya au mau cuehat dulu atas kegagalanku. Awalnya aku mikir aku gak bakal kuat, menerima knyataa bahwa aku belum lulus dalam kesempatan ujian kompre pertamaku tanggal 5 oktober , semoga pada kesempatn kedua pada tanggal 23 november besok aku bisa lulus. amin. Doa ku gak muuk-muluk Tuhan, aku pengen lulus dan wisuda bareng semua temen temen besok februari. amin.

oke fokus. aku gak mau berlarut larut bersedih, !!

aku mau membahi pengalaman masalah dbet kredit dalam ilmu akuntansi, berhubung aku kuliah akuntansi nih. Kenapa bisa debet kredit ? apakah debet itu pertambah dan kredit itu berkurang ? Ini masalah persamaan dasar akuntasi (PDA).
Debet dan kredit itu sudah menjadi perjanian alam antar manusia zaman dahulu yang berasal dari kata debito dan redito, siapa yang menamai debt kredit ini ? ya, bapak akuntansi dunia.
lalu apakah deet itu bertambah dan kredit itu berkurang ? Tidak, mengapa. logikanya mungkin simpelnya gini ketika kamu menemukan nama "frista" dan kamu gak kenal serta belum ketemu sama frista , apakah kamu langsung bisa bilang kalau frista itu perempuan? ada kok naa frista itu laki-laki dan aku menemukannya. Jadi akuntansi iru tergantung pada asersinya atau tergantung pada setiap kejadiannya. Tidak semua yang bertambah itu di debet dan kurang itu di kredit.
lalu bagaimana dengan pertanyaan kenapa bisa kas bertambah berada di debet sedang hutang bertambah berada di kredit ?
kita mulai dari persamaan dasar akuntansi
Aset = Liabilitas + Ekuitas

Kas itu bagian dari Aset sedang Liabiitas itu adalah hutang. Aku nyontohin buat aset coba ya jika diketahui aset didapat dari penambahan aset sebesar 10.000 dan berasa dari pengurangan aset yang sebesar 5.000 sedang diketahui liabilitas diketahui 7000 sedang ekuitas diketahui sebesr 15000.
jadi persamaannya adalah 10.000 - 5.000 = 7.000 + 15.000 (coba kamu ambil kertas kalau mau mempraktekan ini biar lebih gabang sih, kalau cuman baca mah kadang gak paham - paham)
ingat, peraturanya dalam ilmu akuntansi tak mengenal angka negatif, kenapa bisa ? Logikanya gak ada mata uang yang bernilai negatif, jadi semua angka yang berbau negatif jadi dibawa ke kanan persamaan. jadinya 10.000 = 7.000 + 15.000 + 5.000 , sampai sini paham ? Dapat diambil kesimpulan penambahan aset ada diruas kanan persamaan sedang pengurangan aset berada di kiri persamaan.

Jadi kita boleh menyebt debet kredit itu sebagai kanan dan kiri tapi kita tidak bisa menyebut bahwa debet itu penambahan.

lalu, bagaimana jika persamaan itu di balik ?

Liabilitas = Aset - Ekuitas.

Itu tidak boleh !! kenapa ? Aset itu ada untuk membiayai kwajiban eksternal dan kewajiban internalnya. Logikanya jika Hutang = Aset - Ekuitas , nanti alam sadar kita berfikiran hutang trus, hutang untuk membiayai aset dan hutang untuk membiayai modal. Lalu apa yang terjadi sama perusahaan ? say god bye !
Jika Aset = Liabitias + Ekuitas secara tidak langsung perusahaan akan berfikiran bagaimana si aset bisa memenuhi hutang perusahaan dan bagaimana si aset bisa memenuhi modal perusahaan.

Matematika sangat bermain dalam ilmu akuntansi menurutku, dan karena fakta ini aku sangat mencintai akuntansi, walau bisa dibayangkan bagaimana bosannya ngitung angka berderet kayak nomo handphone dan sekali kita salah satu angka salah lah semuanya. Dengan permainan angka saja seseorang dapat mendirikan sebuah perusahaan besar di Indonesia tapi dengan permainan  angka seseorang juga bisa mendapat musibah dan khilaf atas angka !



Tidak ada komentar: